Minggu, 08 Juni 2008

Lewati Gunung Hambatan

Jika menginginkan kehidupan yang bahagia atau tengah mencari sepercik harapan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali gunung hambatan yang menghalangi jalan kita.

Yang membatasi diri kita dari kehidupan yang bahagia adalah gunung hambatan kita sendiri. Gunung hambatan adalah segala aspek yang menakutkan, mengecilkan hati dan menyesakkan. Ini bukanlah tantangan biasa. Hambatan ini adalah kesulitan yang sepertinya menghadang dan menghalangi apa pun yang ingin kita lakukan. Namun jika dapat dipecahkan, kita akan bebas untuk menjadi apa pun yang kita inginkan.

Gunung hambatan bisa timbul dari suatu ketergantungan. Ketergantungan itu bisa jadi milik kita sendiri, milik orang yang kita cintai, atau timbul karena kita kekurangan uang dan terjepit masalah utang yang berkepanjangan. Bisa juga karena tidak mampu mendapatkan pendidikan yang kita inginkan, karena tidak dapat menikahi pria atau wanita yang kita dambakan, atau karena masalah orang tua yang diambang perceraian. Apa pun masalah yang ada dapat menjadi gunung hambatan.

Sisi yang menarik dari "gunung-gunung" ini adalah sifatnya yang subjektif. Dalam tantangan yang sama, seseorang bisa berhasil dan berkembang lebih pesat, sementara orang lain berada di tempat yang sama selama bertahun-tahun. Orang yang mencapai puncak tertentu, dapat saja dikalahkan oleh orang lain yang kelihatannya memiliki kemampuan setengahnya.

Jika kita mencari hidup bahagia atau mempunyai sederet harapan, yang harus kita lakukan pertama adalah mengenali gunung yang paling menghalangi perjalanan. Lalu, biarkan saja gunung itu berada di situ - tinggi, tegar, dan tak terkalahkan. Kita harus rela menyerahkan kekuatan pada Allah SWT untuk menghadapinya.

Bukan berarti kita hanya tinggal tidur dan menunggu. Tetapi tugas penting kita pada titik ini adalah melakukan apa yang perlu untuk menjaga hidup tetap pada jalurnya, meskipun pada kenyataannya ada gunung di hadapan kita. Itulah yang disebut bertawakkal.

Dan pada saat menjalani kehidupan kita, berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan kita. Niscaya, gunung penghalang tersebut akan mulai menghilang. Karena Allah tidak akan membebankan sesuatu kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan kesanggupannnya.

Wallahu A'lam.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda